"Apa yang dibuat Tuhan pasti ada maksudnya. Setiap tubuh kita pasti ada gunanya," ujar Presiden Yoweri Museveni di hadapan warganya yang berkumpul di wilayah Karamoja Timur.
"Sekarang ini, rakyatku, Anda yang mencampuri karya Tuhan, beberapa mengatakan bahwa ini budaya. Ya, saya mendukung dilestarikannya kebudayaan. Tetapi, Anda mesti mendukung kebudayaan yang memang berguna dan berdasar penelitian ilmiah bermanfaat bagi manusia," tambahnya.
Tahun lalu, PBB membuat sebuah resolusi yang menyebutkan bahwa mutilasi genital (sunat) pada perempuan diangap sebagai tindakan kekerasan atas hak-hak wanita. Disebutkan, tindakan ini sebagai kekerasan yang tak dapat ditoleransi.
Berbeda dengan pria, resolusi ini juga menyatakan sunat pada perempuan justru meningkatkan risiko penyebaran HIV, termasuk kematian ibu dan anak. PBB memperkirakan antara 100-14 juta penduduk dunia menjalankan praktik ini.
Sumber : Kompas.com
Belum ada komentar untuk "Perempuan Dilarang Sunat di Uganda ?"
Posting Komentar